Jumat, 27 Juni 2014

cloud computing..

Cloud Computing terdiri dari dua kata yaitu Cloud dan Computing. Setiap kata mempunyai arti, Cloud bisa dikatakan awan yang dimaksud awan ini adalah internet sedangkan Computing adalah proses komputasi.

Pada dunia TI para ahli telah banyak memberikan definisi atau pengertian tentang komputasi awan.
Cloud computing is becoming an adoptable technology for many of the organizations with its dynamic scalability and usage of virtualized resources as a service through the Internet. (Ercana, 2010).

 Secara umum Cloud ini mirip dengan cairan yang mudah dapat memperluas dan mengisi. Bersifat Elastisitas, yang berarti bahwa pengguna dapat meminta sumber daya tambahan pada permintaannya dan dengan mudah melepaskansumber daya ketika mereka tidak lagi diperlukan. Elastisitas ini salah satu alas an utama individu, bisnis, dan pengguna IT berpindah ke awan (Cloud). Pada data center tradisional itu selalu mungkin untuk menambah dan melepaskan sumber daya. (v.k sood)
Menurut Peter Mell dan Timothy Grance (2012:2) definisi Cloud Computing adalah sebuah model yang memungkinkan untuk ubiquitous (Diamanapun dan kapanpun), Nyaman, On-demand akses jaringan ke sumber daya komputasi (contoh: jaringan, server, storage, aplikasi, dan layanan) yang dapat dengan cepat dirilis atau ditambahkan. Cloud Computing sebagai suatu layanan teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna dengan berbasis jaringan/internet. Dimana suatu sumber daya, perangkat lunak, informasi dan aplikasi disediakan untuk digunakan oleh komputer lain yang membutuhkan. Cloud computing mempunyai dua kata “Cloud” dan “Computing”. Cloud yang berarti internet itu sendiri dan Computing adalah proses komputasi.
Konsep Cloud computing biasanya dianggap sebagai internet. Karena internet sendiri digambarkan sebagai awan (Cloud) besar (biasanya dalam skema jaringan, internet dilambangkan sebagai awan) yang berisi sekumpulan komputer yang saling terhubung. Cloud computing datang sebagai sebuah evolusi yang mengacu pada konvergensi teknologi dan aplikasi lebih dinamis. Dimana terdapat perubahan besar memiliki implikasi yang menyentuh hampir setiap aspek komputasi. Untuk end user, Komputasi awan menyediakan sarana untuk meningkatkan layanan baru atau mengalokasikan sumber daya komputasi lebih cepat, Berdasarkan kebutuhan bisnis (Muhammad arif)
Computing/data center dalam sistem komputasi awan merupakan domain administratif. Komputasi awan mengadopsi desain user-and taskcentric dengan tujuan untuk memberikan sumber daya untuk pengguna dengan cara yang diinginkan. Setiap user dalam komputasi awan mengkondisikan lingkungan operasinya tetap independen dari resource yang mendasarinya.
Kebanyakan investasi dalam bidang IT meninggalkan pekerjaan besar dalam hal implementasi, perawatan, dan upgrade system maupun aplkasi. Tidak mengherankan apabila beberapa perusahaan yang mengadopsi IT ini menjadi frustasi dan invertasi yang besar menjadi tidak memberikan manfaat lebih bagi perusahaan. investasi merupakan hal yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan, terutamma pada saat bisnisnya sedang berada dalam tahap pembentukan dan pertumbuhan. penilaian investasi TI merupakan kemampuan organisasi dalam mengidentifikasi dan mengkuantifikasi peningkatan keuntungan atau dampak positif yang diterima perusahaan dengan adanya implementasi TI dalam operasi bisnis perusahaan tersebut (Ranti,2006).

Daftar Pustaka:

B. Ranti, "A Review of Information Technology Investment Evaluation Methodologies: The Need for Appropriate Evaluation methods" In Proceeding of ICT Journal the Indonesia ICT Institute, pp. 112-115, 2006.


 muhammad arif 2013,’analisis dan pembangunan infrastruktur cloud computing’,Electrans, vol.12, no.2 , pp. 161-170, diakses pada 28 April 2014,<http://elib.unikom.ac.id/file_muhammadarif_hal_6_.pdf>

V.K. Sood, D. Fischer, J.M. Eklund, T. Brown. Developing a Communication Infrastructure for the Smart Grid. Electrical Power & Energy Conference (EPEC), 2009 IEEE.



Ercana, Tuncay (2010) Effective Use of Cloud Computing in Educational Institutions. Procedia Social and Behavioral Sciences 2 (2010) : p. 938–942
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar