BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perilaku dan lingkungan yang sehat
merupakan prasarat utama untuk meningkatkan derajat kesehatan dan produktifitas
sumber daya manusia.
Perilaku hidup sehat pada dasarnya adalah
respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit – penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan dan lingkungan.
Determinan perilaku manusia sangat sulit
untuk dibatasi karena perilaku merupakan resultansi dari berbagai faktor baik
internal maupun eksternal ( lingkungan ). Secara lebih operasional perilaku
merupakan respon terhadap stimulus dari
luar subyek, yang merupakan dua bentuk, yaitu pasif ( Covert Behavior ) merupakan respon internal yaitu
dari dalam individu yang tidak dapat dilihat secara langsung, terdiri
pikiran,pengetahuan dan sikap, bentuk kedua adalah bentuk aktif ( overt
Behavior ) yaitu perilaku yang dapat diobservasi secar langsung, yang merupakan
tindakan nyata terhadap respon.
Perilaku seseorang merupakan faktor
penyebab tidak langsung atau faktor yang memudahkan terhadap terjadinya
Tuberkulosis anak, dan yang paling rentan terhadap Tuberkulosis adalah anak
anak, karena organ-oragan tubuhnya yang berfungsi untuk membentuk Retikulum
Endotel Sistem ( RES ) belum berkembang dengan sempurna, sehingga mengakibatkan
sensitif terhadapo pengaruh lingkungannya.
Penanggulangan Program TBC Tahun 1995 ,
bahwa TBC merupakan komitment global ( dicanangkan WHO 1993 ) dan Indonesia
merupakan Negara dengan urutan ketiga terbesar setelah Cina dan India. Menurut
survei kesehatan keluarga pada tahun 1995 ( SKRT 1995 ) bahwa TBC merupakan penyebab
kematian ketiga setelah kardiovaskular sedangkan infeksi saluran nafas penyebab
kematian yang utama
Puskesmas DTP Tanjungsari , penyakit TBC
merupakan termasuk urutan pertama kasus infeksi saluaran nafas dengan case
finding 200,9 % ( Tahun 2006 ) Sedangkan
berdasarkan survei Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) pada
tahun 1999, didapat bahwa 42 % dalam katagori rumah sehat, 53,37 % rumah kurang
sehat, 3,68 % dalam katagori rumah tidak
sehat.
Rumah yang kurang sehat akan mempunyai resiko tinggi terhadap timbulnya berbagai penyakit,
yang salah satunya adalah Tuberkulosis. Dan yang paling rentan adalah
terjadinya pada anak-anak. Sehingga
apabila perilaku hidup Ibu dalam keluarga kurang atau tidak sehat maka resiko terjadinya
Tuberkulosis pada anak akan lebih tinggi
dibandingkan dengan perilaku hidup ibu yang lebih sehat.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka
peneliti ingin mengetahui “ adakah hubungan antara perilaku hidup sehat Ibu (
sikap ibu, kepemilikan sarana kesehatan dan tindakan nyata ( dengan kejadian
Tuberkulosis pada anak “ di Puskesmas DTP Tanjungsari)
Identifikasi masalah
Dari
latar belakang masalah terdapat masalah-masalah, antara lain :
- Masih banyak, penderita penderita TBC
- Masih banyak perilaku Ibu dalam keluarga kurang atau tidak sehat
- Masih banyak yang belum paham akan bahaya TBC
- Banyak dari masyarakat yang belummengerti gejala gejala yang menjurus ke TB
RUMUSAN MASALAH
Dari Latar belakang yang ada, dapat dibuat
identifikasi masalah,
yang dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan, yaitu sebagai
berikut :
·
Sejauh mana perilaku hidup
sehat ibu yang meliputi sikap, kepemilikan sarana kesehatan dan tindakan Ibu
yang mempunyai anak di wilayah Puskesmas DTP Tanjungsari ?
·
Sejauhmana kejadian
Tuberkulosis anak di Wilayah Puskesmas DTP tanjungsari ?
·
Apakah terdapat hubungan
perilaku hidup sehat ibu ( sikap, kepemilikan sarana kesehatan dan tindakan
nyata ) dengan kejadian Tuberkulosis pada anak di Wilayah Puskesmas DTP
Tanjungsari
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan
umum
·
Mengetahui hubungan anatara
perilaku hidup sehat ibu dengan kejadian Tuberkulosis pada anak di Wilayah
Puskesmas DTP Tanjungsari
Tujuan
Khusus
·
Mengetahui perilaku hidup sehat
ibu, yang meliputi sikap, kepemilikan sarana kesehatan dan tindakan nyata pada
ibu yang mempunyai anak 1- 5 tahun di
Wilayah Puskesmas DTP Tanjungsari
·
Mengetahui kejadian
Tuberkulosis pada anak di Wilayah Puskesmas DTP Tanjungsari
·
Mengetahui hubungan perilku
hidup sehat ibu yang meluti sikap, kepemilikan saran kesehatan, dan tindakan
dengan kejadian Tuberkulosis pada anak 1 -14 tahun di Puskesmas DTP Tanjungsari
KEGUNAAN PENELITIAN
Sebagai bahan penelitian lebih lanjut tentang
perilaku hidup sehat yang mana, yang paling berpengaruh terhadap kejadian
Tuberkulosis pada daerah tersebut.
Dibidang profesi
keperawatan, yaitu mengembangkan kemampuan tenaga keperawatan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan masyrakat, khususnya upaya penyuluhan kesehatan
masyarakat secara terpadu melalui PHBS
Sebagai masukan
pada petugas puskesmas dalam memantapkan managemen penyuluhan kesehatan
masyarakat secara terpadu, dengan mengefektifkan strategi peningkatan perilaku
hidup bersih dan sehat.
HIPOTESIS PENELITIAN
Karena jenis
penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan korelasional, maka perlu
disusun hipotesis nol dan hipotesis kerja, sehingga uji statistik yang digunakan
untuk menguji suatu hipotesis yang telah dirumuskan. Adapun rumusan
hipotesisnya adalah sebagai berikut :
Ho : Tidak ada hubungan antara perilaku hidup
sehat ibu dengan
kejadian Tuberkulosis
Ha : Ada hubungan antara perilku
hidup sehat ibu
dengan kejadian
BAB II
landasan teori
Perilaku
Hidup Sehat
·
Definisi konseptual perilaku
hidup sehat
Upaya Untuk memberikan pengalaman belajar bagi
perorangan, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi,
memberikan informasi dan melakukan edukasi, guna meningkatkan pengetahuan,
sikap dan perilaku, melalui pendekatan advokasi, Bina suasan ( social support )
dan Gerakan Masyarakat ( Empowerment ) sehingga dapat menerapkan cara-cara
hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan
masyarakat ( Depkes RI. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat )
·
Definisi operasional hidup
sehat
Perilaku hidup bersih dan sehat dalam
penelitian ini adalah perilaku hidup sehat ibu yang mempunyai anak 1 – 5
Tahun dengan status gizi yang baik,dan
status imunisasi dasar lengkap, yang terdiri dari sikap ibu, kepemilikan sarana
kesehatan dan tindakan nyata, yang meliputi :
Kebersihan diri, yaitu kebiasaan mandi
sehari – hari untuk kebersihan tubuhnya
Kebiasaan makan, pemenuhan kebutuhan gizi
untuk anggota keluarganya
Pembuangan air limbah, yaitu kepemilikan
dan kondisi pembuangan air limbah serta kebiasaan membersihkan pembuangan air
limbah
Pembersihan sarang vektor, yaitu kebiasaan
ibu dalam mencegah dan menjaga kebersihan rumah serta perabot rumah dari vektor
Tuberkulosis
·
Definisi Konseptual.
Tuberkulosis adalah penyakit menular
langsung yang disebabkan oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis ) Sebagian
besar kuman TBC menyerang paru-paru, tetapi dapat juga organ tubuh lainnya. (
Program penanggulangan Tuberkulosis, 1995 )
·
Definisi Operasional
Tuberkulosisi dalam penelitian ini adalah
Penyakit menular langsung yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis pada
anak usia 1 – 5 tahun yang ditandai
dengan, adanya riwayat kontak KP positif, batuk-batuk lebih dari 3
minggu,keringat malam, berat badan menurun,gambaran rongent positif,test
tuberkulin positif dan terdapat benjolan ( KGB ). Penegakan diagnosa dengan
mengambil 3 kriteria atau lebih dianggap pasen tersebut menderita TBC
Anak
·
Definisi konseptual
Pada dasarnya anak adalah bukan orang
dewasa dalam bentuk kecil, melainkan manusia yang oleh karena kondisinya belum
mencapai taraf pertumbuhan dan perkembangan yang matang, maka segal sesuatunya
berbeda dengan orang desa pada umumnya.
Dalam hal ini anak mempunyai
keterbatasan-keterbatasan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang ada (
Majalah Dharma Wanita, no. 92, 1993 , Keperawatan Anak,Dra Suryanah )
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tehknik Pengumpulan Data
Tehknik pengumpulan data untuk sikap hidup
sehat dengan penyebarluasan kuesioner /
angket pada Ibu-ibu yang mempunyai 1 orang anak balita yang berusia 1 – 5 Tahun
di Wilayah kerja Puskesmas PRM Tanjungsari. Kuesioner bersifat tertutup, yaitu
berisikan daftar pertanyaan dengan alternatif jawaban yang sudah disediakan.
Sedang untuk kepemilikan sarana kesehatan
dan tindakan, teknik pengumpulan data dengan metode observasi. Alasan
metode ini dipakai didasar atas pertimbangan waktu, tenaga dan biaya.
Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan di Puskesmas DTP
Tanjungsari yang dilaksanakan pada bulan januari 2007
TEKNIK ANALISIS DATA
Teknis
analisis data yang digunakan adalah reduksi data yaitu kegiatan pemilihan data,
penyederhanaan data serta transfomasi dari hasil catatan lapangan. Penyajian
data berupa sekumpulan informasi dalam bentuk tes naratif yang disusun, diatur
dan diringkas sehingga mudah dipahami. Hal ini dilakukan secara bertahap
kemudian dilakukan penyimpulan dengan cara diskusi bersama mitra kolaborasi.
Untuk menjamin pemantapan dan kebenaran data yang dikumpulkan dan dicatat dalam
penelitian digunakan triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan
data dan sumber data yang telah ada.
Daftar
pustaka:
http://id.scribd.com/doc/87122057/2/hubunganperilakuhidupibuterhadaptb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar